Politisi Partai Demokrat Yan Harahap menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal kemiskinan ekstrem yang menimpa 689.000 warganya di Jateng.
Yan Harahap mengunggah berita dari Kompas, bahwa 689.00 warga miskin esktrem di Jateng bertahan dengan uang Rp10.739 setiap hari, dan menyenggol Ganjar Pranowo secara tak langsung.
"Kalau ada yang kenal Gubernurnya, mohon disampaikan. Warganya sampai ‘miskin ekstrem’ begitu," ujarnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @YanHarahap, Senin (26/12).
Namun, menurut seorang netizen, kemiskinan di Jateng bukan tanggung jawab langsung gubernur, tapi bupati dan walikota di daerah masing-masing, dan membandingkan dengan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kader Demokrat ini memang payah, Jateng itu propinsi yg terdiri dari kabupaten. Yg bertanggung jawab terhadap kemiskinan itu bukan gubernur langsung, tp ada bupati dan walikota," ujarnya.
"Jaman SBY th 2014, kemiskinan di jateng mencapai 4,8 jt, sedangkan th 2022 turun 1 jt menjadi 3,8 jt," sambungnya dalam akun Twitter @ketut188.
Sementara itu, dilansir dari Kompas, menurut data kemiskinan Jateng pada Maret 2023 milik Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin Jateng sebesar 10,93 atau 3,8 juta. Sedangkan 1,97 persennya termasuk warga dengan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Kabid Pemsosbud Bappeda Jateng Edi Wahyono mengatakan, warga miskin ialah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan atau berada di bawah garis kemiskinan.
Di Jateng, garis kemiskinan yakni Rp423.264 per kapita/orang per bulannya.
Sehingga, setiap warga yang mengeluarkan dana kebutuhan dasar kurang dari angka tersebut, dan itu termasuk miskin.
"Kalau kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah Rp10.739 setiap orang setiap harinya atau Rp322.170 per bulannya, ini menurut perhitungan Bank Dunia," jelas Edi kepada Kompas.