Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, mengomentari aksi demo penolakan kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kota Solo.
Untuk diketahui, sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Masyarakat Solo Raya menggelar aksi demo untuk menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Solo pada Minggu (25/12).
Aksi demo tersebut digelar dengan membentangkan poster bernada penolakan seperti 'Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo', 'Anies Dilarang Masuk' dan 'Wong Solo Tolak Politik Anies'.
Padahal, kedatangan Anies ke Solo yaitu untuk menghadiri acara pernikahan anak salah satu temannya, tidak ada kaitannya dengan politik.
Menanggapi hal tersebut, Gigin menyoroti pembuat poster dan para pendemo yang menyembunyikan wajah mereka.
Ia menilai aksi demo tolak Anies tersebut khas seperti operasi intelijen karena pelakunya lempar batu sembunyi tangan.
“Pembuat poster dan yang demo pada menyembunyikan wajah. Mereka lempar batu sembunyi tangan, khas operasi intelijen,” ujar Gigin, dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Selasa (27/12).
Usai dideklarasikan sebagai bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies kerap mengunjungi sejumlah daerah untuk bersafari.
Sayangnya, kedatangan Anies di sejumlah daerah untuk safari tampak mengalami kendala seperti izin lokasi acara yang dibatalkan dan sejumlah penolakan lainnya.