Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menyoroti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang menolak SDN Pondok Cina 1 Depok, Jawa Barat digusur demi pembangunan masjid.
Hal itu ditanggapi Tifatul Sembiring dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Tifatul Sembiring menyinggung soal 38 gereja yang ada di wilayah Depok.
Ia juga mengherankan bahwa hal tersebut yang diributkan.
"Begini Prof., ada 38 gereja dibangun di Depok, kita ummat Islam biasa2 saja. Ini satu masjid hendak dibangun, krn banyak orang mau singgah sholat. Kok anda ributkan yaa. Dan SD itu bukan digusur, tapi direlokasi, sdh banyak siswa tertabrak...," tutur Tifatul Sembiring dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (20/12).
Sementara itu, Muhadjir mengingatkan bahwa pendidikan lebih penting dibanding pembangunan masjid.
"Tentu saja sangat tidak kita inginkan kalau penghapusan sekolah itu demi untuk tempat ibadah (masjid), karena dua-duanya sangat urgen. Bahkan pendidikan itu lebih penting, kalau ibadah malah bisa di mana-mana," ungkap Muhadjir dikutip dari Detik.
Muhadjir mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok. Ia mengatakan bakal berbicara lagi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait polemik SDN Pocin 1.
"Mestinya Pemprov (Jawa Barat) juga harus ikut bertanggung jawab," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir juga menyebut sudah berbicara dengan Wali Kota Depok Mohammad Idris agar tidak membangun masjid sebelum nasib siswa dipastikan bisa tetap belajar di sekolah tersebut.
Menurutnya, anak-anak tidak boleh terganggu sekolahnya karena rencana pembangunan masjid. Anak-anak harus tetap bersekolah pagi, tidak boleh menjadi bersekolah sore hari atau siang hari.