Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapatkan tugas tak biasa dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelum mencalonkan diri sebagai presiden.
Hal tersebut dinyatakan oleh politikus PDIP Budiman Sudjatmiko dalam perbincangannya di kanal YouTube, Seword TV.
Menurut Budiman, Megawati memang sering kali menyampaikan titah-titahnya pada para kader. Setiap kader, bisa jadi mendapat perintah berbeda-beda.
"Pak Jokowi, pada waktu it, yang saya dengar, sebelum beliau dicalonkan menjadi presiden, diminta baca buku Bung Karno," ujar Budiman.
"Mengkaji dan menelaah buku-buku Bung Karno, disuruh mempelajari dan menerjemahkan itu," imbuhnya.
Setelah mempelajari dan menerjemahkan buku-buku Soekarno seperti yang diminta Megawati, Budiman menyebutkanhasil pembacaan Jokowi itu lah yang melahirkan Nawacita.
Nawacita sendiri menjadi sembilan program utama yang diusung pemerintahan Jokowi di periode pertama dan dilanjutkan di periode kedua.
"Sehingga jadilah Nawacita, salah satu inspirasinya dari mempelajari pemikiran Bung Karno sehingga muncul Nawacita," kata Budiman.
"Jadi itu cerita Pak Jokowi, saya yakin yang lain juga menerjemahkannya karena kita semua enggak mengalami masa Bung Karno, memahami pemikiran Bung Karno sebagai mozaik kan banyak nih, kita tinggal terjemahkan saja," kata Budiman Sudjatmiko.
Menurut Budiman, Megawati memang jarang berbicara lantang namun sering kali melemparkan kode dan titah pada para kadernya.
"Bu Mega itu selalu ngomong saya harus memastikan remnya pakem," kata Budiman.
"Karena iduku geni (ludahku api), kalau sembarangan meludah bisa membakar," tuturnya.