Kesal Saat Nego dengan Pabrik Baterai China, Luhut Dikasih Tunjuk Ulahnya: Dibodohi Atau Ada Deal Dibalik itu?

Pegiat media sosial Helmi Felis menyoroti kekesalan Meneteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terhadap pabrik baterai China. 

Luhut mengungkapkan kekesalannya ketika bernegoisasi dengan pabrik baterai terbesar di dunia yang merupakan milik China, yaitu CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited). 

"Kemarin selama hampir 3 bulan kita negosiasi dengan salah satu pabrik baterai terbesar di dunia CATL, mengenai valuasi aja, dia pikir Indonesia masih seperti 8 tahun yang lalu bisa dibodohin," katanya di Jakarta.

Meskipun demikian, Luhut mengaku beruntung karena dalam timnya berisi anak-anak pintar, sehingga negosiasi dengan CATL bisa disepakati dan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya beruntung di tempat saya ada anak-anak pintar, yang tadi malam akhirnya sepakat. Saya lapor Presiden sore kemarin, karena valuasinya dari US$ 500 juta, kita akhirnya bisa sampai kepada US$ 850 juta," ucapnya.

"Anda bayangkan bisa menghemat berapa ratus juta dolar dalam satu perundingan internasional, itu karena apa, kita sudah mulai masuk pada anak-anak yang profesional," paparnya.

Terkait kekesalan Luhut terhadap pabrik baterai China, Helmi Felis menunjukkan Luhut tentang peringatan ekonom Faisal Basri setahun lalu yang seolah diabaikannya.

"Luhut kesal Indonesia dibodohi saat nego dengan Pabrik Baterai China. Padahal sudah lebih dari setahun lalu Faisal Basri teriak memperingati," ungkapnya.

Sehingga ia mempertanyakan apakah Indonesia memang dibodohi China atau telah terjadi kesepakatan tersembunyi, seperti dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

"Jadi sebenarnya dibodohi atau ada deal dibalik itu semua? Sama dengan IKN banyak orang teriak bahaya buat KEDAULATAN tapi tetap ngotot," pungkasnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @HelmiFelis_, Kamis (22/12).

 

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi