Ilegal, Kopi Sachet Starbucks Impor Dilarang Beredar di Indonesia

 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengambil langkah tegas untuk menarik sejumlah produk kopi sachet merek Starbucks yang diimpor dari Turki.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menegaskan, penarikan itu dilakukan setelah kopi saset yang diimpor dari Turki terbukti tidak memiliki izin edar yang dikeluarkan BPOM alias ilegal.

Temuan ini didapat setelah BPOM melakukan pengawasan rutin khusus jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

"Produk sachet Starbucks yang disita berasal dari Turki, ditemukan di Banjarmasin dan tanpa izin edar," jelas Penny dalam jumpa pers, Senin (26/12/2022).

Penny mengimbau masyarakat untuk mencermati informasi produk impor yang dijual melalui berbagai jalur distribusi, terutama pada saat Natal dan Tahun Baru, di mana biasanya banyak importir yang memutuskan mengirimkan produk impor kadaluarsa pada saat libur besar dan libur panjang.

“Banyak produk impor kadaluarsa yang mungkin dibuang untuk menghadapi liburan kali ini, dikirim ke Indonesia karena tahu mungkin orang Indonesia suka produk impor,” kata Penny.

Menurut Penny, produk bertanda izin edar (TIE) yang paling banyak diimpor berasal dari Malaysia, China, Singapura, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.

Berdasarkan pengawasan rutin khusus yang dilakukan sejak 1 Desember 2022, BPOM menemukan sedikitnya 66.113 produk tidak memenuhi syarat (TMK) dengan nilai ekonomis sekitar Rp 666,9 juta dalam pengawasan rutin khusus jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Deputi Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang menjelaskan, dari total 66.113 produk yang ditemukan BPOM, temuan produk TMK didominasi oleh makanan kadaluarsa sekitar 36.978 potong, makanan tanpa izin edar (TIE) 23.752 potong, dan 5.383 potong. dari makanan manja.

Rita menjelaskan, makanan kedaluwarsa terbanyak ditemukan di wilayah kerja UPT BPOM di Kupang, Manokwari, Ambon, Merauke dan Kendari berupa minuman bubuk kopi, bumbu dan bumbu, mie instan, bumbu siap pakai, dan penyedap rasa. minuman bubuk.

Sedangkan makanan yang paling banyak basi terdapat di Mimika, Kupang, Sungaipuh, Kendari dan Surabaya dengan jenis makanan berupa saus/sambal, krimer kental manis, UHT/susu steril, mie instan dan minuman mengandung susu. (ATN)

Sumber Berita / Artikel Asli : Asiatoday

Baca Juga