Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan menyoroti elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mencapai 42,8 persen berdasarkan survei dari Charta Politika.
Ia pun menyebut lembaga yang diasuh oleh Yunarto Wijaya itu membuat framing yang tak tanggung-tanggung karena menaikan elektabilitas kader PDI Perjuangan itu.
"Charta ini bikin framingnya gak nanggung-nanggung. Gak sekalian saja elektabilitas den Ganjar sampai 99%," ucapnya dilansir dari akun Twitter pribadinya, Selasa (27/12/2022).
Sontak cuitan Politis PKB ini pun dibanjiri oleh komentar warganet di Twitter.
"Nanggung Pak, gak sekalian 101 persen aja," ucap warganet.
"Framing lembaga sure pay, menggiring pemiliran rakyat, tapi rakyat udah paham lembaga sure pay. Tujuan mereka untuk melegitimasi jika benar bahwa hasil pilpresnya seperti prediksi lembaga itu agar tak ketahuan curangnya," jelas warganet.
"Charta mengira ibu Mega akan kepincut Ganjar dengan framingnya," imbuh warganet.
Sebelumnya, embaga Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru pada Kamis, 22 Desember, elektabilitas Ganjar Pranowo meraup suara 42,8 persen. Angka ini berpotensi memenangkan pertarungan Pilpres 2024 hanya satu putaran jika melawan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Data tersebut merupakan data ekstrapolasi yaitu simulasi ketika tingkat pengenalan calon diasumsikan sama rata atau mendekati pemilihan dengan 3 nama yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar berada di angka 42,8 persen. Sementara di bawahnya Anies Baswedan mendapat 28,1 persen, Prabowo Subianto 23,9 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 5,2 persen.