Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membocorkan soal dirinya yang diketahui membongkar kejanggalan yang ada dalam skenario Ferdy Sambo dengan memakai cara intelijen.
Hal itu ditegaskan Kamaruddin Simanjuntak seperti dalam video di akun YouTube ARK Invest bersama dengan Uya Kuya.
Dalam video tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa soal sumber dari informasi intelijennya itu diperoleh via WhatsApp.
"Ada juga pemberi informasi dan sangat akurat tapi dia pakai nama anonim. Misalnya cuma dibikin gambarnya itu wayang via WhatsApp (tidak pakai foto profil). Tetapi informasi yang dikirimkan melalui percakapan WhatsApp itu semuanya akurat," ungkap Kamaruddin Simanjuntak melalui akun YouTube ARK Invest, Senin (31/10).
Lanjut, Kamaruddin Simanjuntak juga membeberkan soal bukti terkait informasi yang didapatkannya itu akurat.
"Sebagai contoh misalnya sendal dan sepatu almarhum (Brigadir J) sudah dikirim ke Jambi yang dipakai pada saat pembunuhan itu. Dan ternyata saya selidiki, nggak lama lagi sudah dikirim ke Jambi. Sudah ada diterima," tuturnya.
Selain soal kasus terkait pembunuhan terhadap Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak juga kerap membeberkan bukti soal dirinya yang pernah menyinggung soal kasus dugaan perjudian online.
"Yang paling spektakuler dan saya disetuju waktu itu menyebar hoax dan melebar. Misalnya mengenai perjudian online yang angkanya sangat besar," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
"Waktu itu angka yang masuk ke saya itu adalah masih seputar Rp800 miliar sampai Rp1 triliun pada saat itu pada saat itu perbulan. Ternyata setelah PPATK terlibat ternyata di audit oleh drastis lagi yaitu Rp155 triliun," tambahnya.
Terkait hal tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa hal yang terbukti kejadian itu, justru tetap ada yang menyebutnya sebagai menyebar hoax.
"Artinya perputarannya dalam satu tahun ya artinya kan akurat bahwa memang angkanya sangat besar. Tetapi orang waktu itu mengatakan wah Kamaruddin ini melebar, menyebar hoax," tandas Kamaruddin Simanjuntak.