Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hasto Kristiyanto Rajin Menyindir NasDem Setelah Usung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Ada Apa?



 Sekretaris jenderal atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberpa kali ungkapannya dianggap menyindir Partai NasDem.


Hasto Kristiyanto makin kerap menyampaikan sindiran ini ditengarai setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden atau Capres 2024. 



Hasto menilai NasDem tidak konsisten sebagai koalisi PDIP hingga masa pemerintahan Jokowi berakhir. Hubungan kedua partai ini akhir-akhir ini terlihat tidak harmonis.


Berikut beberapa sindiran Hasto Kristiyanto usai deklarasi NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.



1. Hasto sebut partai koalisi harus mewujudkan janji kampanye Jokowi



Menurut Hasto, semua partai politik koalisi yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, bertanggungjawab mewujudkan janji kampanye Jokowi. Bahkan, partai koalisi juga harus mendukung pemerintah hingga mencapai kinerja terbaik. 


Deklarasi NasDem mengusung Anies sebagai Caprer di tengah masa kepemimpinan Jokowi, kata Hasto, menunjukkan adanya perbedaan misi partai.



“Rakyat sudah jelas bisa memahami siapa (partai) yang saya maksudkan,” kata Hasto, saat diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Ahad, 30 Oktober 2022.



Hasto mengatakan, saat ini bukan saatnya bagi partai koalisi Jokowi untuk mendeklarasikan Capres. Sebab, KPU baru akan membuka pendaftaran capres pada Oktober 2023 mendatang. 


Menurutnya, seharusnya sekarang partai koalisi fokus mendukung kinerja presiden dan wakilnya. Salah satunya membantu Jokowi menggerakkan perekonomian rakyat. 



“Itu yang harus kita dukung oleh semua pengusung Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, kecuali ada yang menyatakan berubah,” kata dia.



2. Hasto sentil NasDem, mengaku dukung Jokowi tapi bergandengan tangan dengan partai oposisi



Saat berpidato pada peringatan Sumpah Pemuda, Jumat, 28 Oktober 2022 lalu, Hasto juga sempat menyindir NasDem.



Dalam kesempatannya itu, Sekjen PDIP ini menyebut partai koalisi harus disiplin mendukung Jokowi. 



Dia menyentil ada pihak yang mengaku mendukung Jokowi tapi bergandengan tangan dengan partai oposisi.



Belakangan Partai NasDem memang tengah menjalin koalisi dengan partai oposisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 



“Jangan kita tidak disiplin. Mengaku mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” kata Hasto.



3. Hasto sindir etika berpolitik NasDem




Hasto juga pernah menyindir Nasdem mengenai etika politik partainya Surya Paloh ini dalam menyelenggarakan pemerintahan. 



Sindiran tersebut terkait upaya penggalangan kekuatan partai oposisi dan deklarasi sosok Capres oleh NasDem, yang mana pemerintah tengah sibuk mempersiapkan G20 dan upaya pemulihan ekonomi.



“Mari bayangkan ketika Pak Presiden Jokowi sedang konsentrasi pada agenda negara yang begitu penting menyiapkan G20, kemudian mengatasi masalah ekonomi, lalu di dalam bagian koalisi pendukung Presiden ada yang menggalang kekuatan partai yang selama ini berseberangan dengan pemerintah,” kata Hasto pada Minggu, 23 Oktober 2022.




4. Respons Hasto soal Anies disebut antitesis Jokowi



Sindiran Hasro terkait etika berpolitik NasDem juga pernah disampaikan sebelumnya. Sindiran itu disampaikan saat merespons ucapan olitikus Nasdem Zulfan Lindan yang menyebut Anies adalah antitesis Jokowi. 



Hasto menilai pernyataan Zulfan dapat menimbulkan persoalan tata pemerintahan dan etika politik. Antitesis adalah sesuatu yang bertentangan.



“Jujur saya sangat kaget dengan pernyataan Partai NasDem melalui Pak Zulfan Lindan bahwa Pak Anies merupakan antitesa Pak Jokowi. Ini menimbulkan persoalan tata pemerintahan dan etika politik yang sangat serius,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu, 12 Oktober 2022.




5. Hasto sebut “Biru” lepas dari kabinet Jokowi



Seusai acara HUT TNI di Kantor PDIP, sambil menunjuk gambar sejarah tentang perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Hasto menyebut dalam konteks saat ini, biru di tubuh kabinet juga harus dilepas dari pemerintahan Jokowi.



Meski tak menyebut secara gamblang, kemungkinan maksud Hasto adalah NasDem. Dia menyebut “biru” lepas dari koalisi lantaran punya Capres sendiri.



“Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru,” kata Hasto Kristiyanto. 



Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri. 


Sumber Berita / Artikel Asli : tempo

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved