Sebuah email dari badan intelijen Rusia yang bocor menyebutkan bahwa kondisi kesehatan Presiden Vladimir Putin sedang tidak dalam keadaan baik.
"Vladimir Putin menderita penyakit Parkinson stadium awal dan kanker pankreas," ungkap dokumen mata-mata yang bocor, seperti dimuat New York Times pada Kamis (3/11).
Pesan bocor yang disaksikan The Sun itu mengatakan jika Putin secara teratur disuntik dengan semua jenis steroid berat dan suntikan penghilang rasa sakit untuk menghentikan penyebaran kanker pankreas yang sudah diderita.
Menurut The Sun, Suntikan itu tidak hanya menyebabkan rasa yang sangat sakit, tetapi efek samping lainnya seperti wajah bengkak dan memori yang kabur juga tampak pada Putin.
Laporan itu yakin jika fakta tersebut akan disangkal dan disembunyikan dengan berbagai macam cara oleh Kremlin.
Bahkan ada rumor lain dari orang terdekat Putin yang menyebut jika selain kanker pankreas yang menyebar secara bertahap, Presiden Rusia itu juga menderita kanker prostat.
Laporan mengejutkan itu muncul setelah Putin baru-baru ini terekam dalam sebuah video, dengan punggung tangan yang tampak bekas jejak infus saat dia menggenggam lengan seorang tentara di kamp pelatihan Ryazan.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina di mulai pada Februari lalu, banyak rumor yang menyebut kesehatan pemimpin berusia 70 tahun itu telah memburuk selama berbulan-bulan.
Tetapi Kremlin selalu menyangkal bahwa Putin lebih banyak menunjukkan citra kuat dalam dirinya dan membantah menderita penyakit apa pun.
Setelah Putin membatalkan perjalanan ke Kazakhstan pada Juli lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membuat pernyataan tentang keadaan fisik pemimpin, mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dengan kesehatannya.
Marak bermunculan klip video yang menunjukkan Putin yang berada di sebuah acara publik terlihat gemetar, mata berkedut dan hampir goyah.
Laporan media lokal juga menyebut Putin selalui didampingi oleh tim dokter yang terus memantau kondisinya sepanjang waktu.