Ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Romer, sempat merasa nyawanya terancam usai tewasnya Brigadir Joshua, sementara Sambo belum ditangkap saat itu.
Brigadir Adzan Romer merasa terancam memberi kesaksian soal pembunuhan Brigadir Joshua karena Ferdy Sambo belum dipecat dari Polri.
Pengacara Eliezer Ronny Talampessy, kemudian bertanya apakah Romer merasa terancam untuk memberi kesaksian soal pembunuhan Josua saat Sambo belum dipecat.
“Jadi Saudara terancam ya waktu FS belum dipecat ya?” tanya Pengacara Eliezer, Ronny Talampessy,
“Siap,” jawab Romer.
Ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Adzan Romer, mengaku sempat melihat Bharada Richard Eliezer usai penembakan Brigadir Joshua Hutabarat.
Romer mengatakan saat itu Eliezer mengaku refleks menembak Joshua Hutabarat.
“Ya saya tanya Ricky ‘ada apa, Bang’. Nggak dijawab, lalu saya masuk, di depan kamar Ibu ada Richard,” ujar Romer saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Bharada E di PN Jaksel, Senin (31/10/2022).
“Apa yang kamu lihat?” tanya jaksa.
“Saya tanya ‘Ada apa, Chad? (Richard jawab) ‘Siap, saya refleks, Bang’,” jawab Romer menirukan ucapan Bharada Eliezer saat itu.
Dia juga menceritakan momen dirinya diperiksa saat proses penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. Dia mengaku sempat membawa alat perekam tapi ketahuan.
Hal itu disampaikan Romer saat menjadi saksi untuk terdakwa Bharada Eliezer di PN Jaksel, Senin (31/10/2022).
Romer bercerita tentang momen dirinya diperiksa di Bareskrim Polri.
“Waktu saya pemeriksaan di Bareskrim di lantai 3. Saya berada di ruang pemeriksaan paling pojok. Setelah itu yang periksa saat itu berbicara, ‘Kamu bawa alat perekam ya?’ Siap tidak. ‘Apa itu yang merah-merah di bandan kamu, seperti laser’,” ujar Romer menirukan dialog dia dengan penyidik saat itu.
“Terus dimatikan lampunya sama bapak itu langsung dicabut,” kata Brigadir Adzan Romer. (ikror/pojoksatu)