Baru-baru ini dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial Ade Armando mengatakan suara umat kristen di Indonesia akan jadi penentu kemenangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Umat Kristen di Indonesia memang minoritas, tapi jangan salah umat Kristen akan memegang peran menentukan apakah Anies akan menang dalam pilpres 2024,” kata Ade melalui Cokro TV (Kamis, 03/11/22).
“Pertarungan memenangkan kursi presiden tahun 2024 akan kembali ketat seperti 2014 sehingga justru suara minoritas yang akan menjadi penentu,” tambah dia.
Namun Ade mengatakan, kalau umat Kristen kompak Anies akan gagal, tapi kalau suara umat Kristen terbelah, Anies akan melenggang jadi presiden Indonesia.
Pernyataan ini pun mendapat banyak sorotan dan cibiran karena apa yang dikatakan Ade sarat akan perbedaan agama.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar juga menyayangkan narasi Ade tersebut.
Menurutnya, yang disampaikan Ade Armando itu akan menyulut perpecahan antar umat beragama di Indonesia.
Padahal, kata Michael, Ade Armando kerap kali mengaku sebagai seorang nasionalis. Namun, pernyataannya kali ini malah menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
“Saya sangat menyayangkan narasi pecah belah ini. Sebagai seorang nasionalis dan seorang Kristen, saya merasa apa yang disampaikan Ade Armando berpotensi menyulut perpecahan antar umat beragama,” ujar Michael kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).
Michael meyakini setiap warga negara punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Narasi yang seolah menggiring kelompok agama tertentu ke arah politik tertentu seperti yang disampaikan Ade, justru membuat situasi politik menjadi panas dan menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat.
“Pilpres masih jauh, tolong jangan bangsa ini sengaja disulut agar panas dan meruncing dari sekarang. Ada orang-orang yang merasa dirinya paling nasional di republik ini, tapi malah merekalah yang sering menggunakan narasi perpecahan dan politik identitas," kata Michael.
Tolong introspeksi diri, dan jangan menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang berkepanjangan,” jelasnya menambahkan.
Karena itu, Michael berharap agar Ade Armando segera meminta maaf dan meralat pernyataannya itu agar kemarahan masyarakat tak semakin meluas.