Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Soal Status Rudolf Tobing, Respons Jemaat Gereja GBP KAM: Bikin Malu

 Christian Rudolf Tobing pernah menjadi pendeta muda di Gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM), Kota Bogor, Jawa Barat.

Seorang jemaat yang menolak menyebut namanya, kaget bukan kepayang saat viral video rekaman CCTV lift apartemen yang menunjukkan Rudolf tersenyum sembari membawa bungkus plastik berisi mayat wanita yang dibunuhnya, menggunakan troli.

Korban diketahui berinisial AYR alias Icha. Usianya 36 tahun.

Rudolf dalam rekaman itu sama sekali tak menunjukkan raut wajah gelisah disertai rasa bersalah. Sebagian netizen menyebutnya psikopat.

 

"Kok bisa dia lakukan itu, sama ya kayak reaksi netizen. Kok bisa seperti itu," katanya seperti diberitakan Tribunnewsbogor.com, Sabtu (22/10/2022).

Menurut dia, Rudolf melakukan pembunuhan dalam status pelayanan tidak aktif sebagai pendeta.


"Tapi, kalau status itu kan bikin malu," lanjutnya.

Dia menambahkan, dalam kesehariannya Rudolf merupakan sosok yang biasa saja.

"Diibaratkan saya sama anda duduk berdua. Ngobrol dan basa-basi. Lebih ke basa basi. Dibilang baik ya enggak. Dibilang enggak baik ya biasa aja. Ga terlalu buruk jatuhnya. Standar saja," ungkapnya.

Dia pun menegaskan, bahwa selama dirinya menjalin komunikasi dengan Rudolf tidak ada gelagat apapun yang ditunjukan oleh Rudolf ini.

 

"Apa ya karena saya musisi dan tidak satu bidang jadi kurang tau juga. Saya ga seberapa peduli juga. Kayak, mungkin misalkan satu perusahan dia siapa gua siapa. Walaupun mukanya tahu. Jadi, biasa aja ya lebih ke basa basinya," ungkapnya.

Meski begitu, dirinya tidak menyangka apa yang dilakukan oleh Rudolf ini.

Walaupun, kasus yang dilakukan Rudolf ini tidak ada sangkut pautnya dengan gereja.

Masa lalu Rudolf, trauma masa kecil hingga sekolah di AS

Pelaku pembunuhan yang bernama Christian Rudolf Tobing, itu ternyata memiliki trauma semasa kecil.

Semasa kecil, Rudolf sering dipukuli oleh ayahnya hingga berakibat saat ia dewasa tak bisa mengontrol emosinya.

Hal itu diketahui berdasar pemeriksaan psikologi Rudolf yang dilakukan oleh tim penyidik.

"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, diberitakan Tribunnews sebelumnya.

Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. (Screenshot video CCTV)
Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. (Screenshot video CCTV)© Disediakan oleh tribunnews.com

Fakta lainnya, terungkap pula masa lalu Rudolf saat mengenyam pendidikan.

Rudolf ternyata pernah bersekolah di Amerika Serikat.

Indrawienny menerangkan, tersangka bersekolah di Amerika sejak Sekolah Menengah Atas atau SMA.

Setelah lulus, Rudolf melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Amerika.

Namun tersangka kemudian pulang kembali ke Indonesia lantaran dideportasi.

"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," ucapnya, dikutip Tribunnews.

Tersangka dideportasi lantaran pelaku melanggar aturan visa dengan bekerja secara penuh waktu atau full time di negeri orang.

 

Selanjutnya, Rudolf kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi ilmu Teologi di Jakarta.

"(tersangka) melanjutkan sekolah Teologi dan lulus tahun 2015," tuturnya.

Setelah belajar di sekolah Teologi, Rudolf kemudian menjadi seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.

"Berdasarkan keterangan pelaku, dia pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di Bogor," kata Panjiyoga kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Meski begitu, Panjiyoga mengatakan pihaknya masih mendalami soal Rudolf pernah menjadi pendeta muda tersebut.

"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja ini masih didalami lagi," jelas Panjiyoga.

Namun berdasar pengakuan pelaku, perjaannya saat ini adalah sebagai terapis anak berkebutuhan khusus.

"Kerjaan tersangka ini sekarang adalah salah satu terapis untuk anak berkebutuhan khusus," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022). 


Sumber Berita / Artikel Asli : MSN

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved