Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

SDA Dijual ke Asing, Pigai: Rakyat Ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi

 


 Indonesia diprediksi akan sulit menghadapi tantangan global. Sebab, sumber daya alam (SDA) yang ada saat ini banyak diperjualbelikan ke pemilik modal asing.

"Sebanyak 17.000 pulau di dalamnya berisi sumber daya alam yang paling bawah. Namun kita menyaksikan hutan-hutan kita dicuri, dirampas, dirampok," kata mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai dalam diskusi bertajuk Indonesia Dalam Belantara Benturan Kepentingan di Sekretariat PB PMII, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022). 

Selain itu, ilegal logging di perairan Indonesia masih terus terjadi. Padahal, sumber daya laut itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat dan negara.

"Ilegal logging, ikan-ikan di laut dan segara biota, ilegal fishing sumber daya alam di atas bumi dan perut bumi, di darat ilegal mining. Komprador antara ASEAN dan juga negara hegemoni mereka terlalu tinggi," kata Pigai.

Banyaknya sumber daya alam yang dijual dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan negara, terang Pigai, membuat rakyat hidup dalam kesengsaraan.


"Rakyat merana di atas kelimpahan. Ibarat tikus mati di lumbung padi," tandas Pigai.

Menurutnya, Indonesia sedang berada dalam ancaman. Bangsa ini, kata Pigai, mendapat ancaman dari 13 negara tetangga. Wilayah batas terluar Indonesia dijadikan pusat penyelundupan manusia dan pusat transaksi narkotika. 

"Konflik kawasan mengancam geopolitik kita secara serius, soal laut Cina Selatan, konflik psikologis Australia dan Asia. Berbagai konflik regional yang mengitari kawasan ini jangan dianggap remeh," jelas Pigai.

Pigai mewanti-wanti pemerintah untuk terus menjaga batas wilayah terluar Indonesia. Menurutnya, jika bangsa ini tidak bisa menjaga kawasan bahkan terlibat dalam konflik, negara ini bisa diambang perpecahan. 

"Karena sejarah dunia telah membuktikan bahwa sebuah negara yang baru lahir juga bubar, tidak hanya karena perjuangan semesta, tapi juga momentum-momentum dimana konflik kawasan mampu membentuk peta dan geopolitik baru," pungkasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : Infoindonesia 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved