Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengkritik keras komisaris PT Pelni Dede Budhyarto yang mempelesetkan diksi khilafah menjadi khilafuck dalam cuitan Twitternya."Yang gini orang yang nafsuan politik," ucap Cholil dalam akun Twitter pribadinya @cholilnafis, Selasa (25/10). CNNIndonesia.com sudah diizinkan mengutip cuitan Cholil tersebut.Cholil menilai politik seharusnya dapat dijalankan dengan bertanding secara wajar dan jujur untuk mendapatkan pendukung."Semua orang punya mau dan keinginan asal tak melanggar hukum dan kesopanan yang tanding secara fair aja," tambah dia. Tak hanya Cholil, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon turut mengkritik cuitan Dede tersebut. Fadli berharap Dede bisa dipecat dari jabatannya sebagai komisaris BUMN. "Orang seperti ini harusnya dipecat saja sebagai komisaris, jangan sampai menjadi wajah BUMN," cuit Fadli dalam akun Twitternya @fadlizon.Diketahui, cuitan Dede Budhyarto soal plesetan diksi khilafah itu diunggah pada 23 Oktober 2022 di akun Twitternya @kangdede78.
Dede menulis, "Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas".Sementara itu, berdasarkan pantauan dari cuitannya yang lain Dede tak mempersoalkan adanya kritik dari pelbagai pihak soal cuitan kontroversialnya tersebut. Ia terlihat santai ketika ia membalas cuitan dari politikus Partai Demokratik Hasbil."Gegara cuitan "khilafuck", si pansos @Hasbil_Lbs akan melaporkan saya ke Polisi, banyak yang menyarankan lapor balik. Sejak main sosmed dari 2009 saya tidak pernah lapor-lapor polisi, jadi biarkan saja, justru semakin terkuak ideologi khilafah yang dinyatakan terlarang itu dia dukung," cuit Dede.