Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi membantah anggapan bila orang nomor dua di Indonesia itu dianggap hanya sekadar simbol di pemerintahan saat ini
Hal itu disampaikan merespons kritik dari BEM Universitas Indonesia (UI) yang menganggap Ma'ruf sekadar jadi simbol dalam masa tiga tahun kepemimpinan Jokowi.
"Tapi salah besar jika katakan Kiai Ma'ruf sebagai simbol. Karena kinerja dan targetnya jelas," kata Masduki, Rabu (26/10).
Masduki mengklaim selama ini berbagai penugasan dan target yang diberikan Ma'ruf dari Presiden Joko Widodo terukur jelas.
Bahkan, lanjut dia, Ma'ruf selama ini disibukkan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem, melakukan reformasi birokrasi, pengembangan ekonomi syariah hingga menuntaskan persoalan di Papua.
"Penugasan-penugasan yang diberikan presiden jelas. Bahkan soal Papua sangat jelas. Semua dikerjakan baik," kata dia.
Meski demikian, Masduki tak mempersoalkan kritik dari BEM UI tersebut. Sebab, Indonesia merupakan negara demokrasi yang mengakui hak berpendapat.
"Tapi ini negara demokrasi, orang bisa menilai, tak bisa halangi orang berpendapat. Karena itu saya tak setuju Wapres dianggap simbol karena banyak program yang dikerjakan Wapres," kata Masduki.
Sebelumnya, BEM UI mengkritik kepemimpinan Ma'ruf Amin yang sekadar jadi simbol dan pajangan di depan kelas-kelas sekolah dasar dalam masa tiga tahun kepemimpinannya.
"Ditambah lagi seorang Wakil Presiden yang tugasnya tidak lebih dari sebagai simbol dan pajangan di depan kelas-kelas sekolah dasar," cuit BEM UI dalam akun Twitternya @BEMUI_Official.
BEM UI turut mengunggah video animasi berdurasi 16 detik di Twitter.
Mereka memvisualisasikan Jokowi dengan hidung yang memanjang seperti tokoh Pinokio.
Sementara Ma'aruf berada di belakang dan memegang erat pundak Jokowi.